Wednesday, July 12, 2017

Defisit Anggaran Terus Melebar, Ini Solusi Sri Mulyani


solid gold berjangka Defisit anggaran negara terus melebar sejak 2014 lalu. Tahun ini, defisit diperkirakan akan mencapai 2,92 persen, berselisih 0,08 persen dari batas defisit yang ada di undang-undang.

Kondisi itu membuat pemerintah mengambil opsi utang. Alhasil, utang pemerintah melonjak mencapai Rp 3.672 triliun per Mei 2017 lalu, atau naik Rp 1.069 triliun dibandingkan dengan posisi utang pada akhir 2014 lalu.

"Utang ini akan sebaik-baiknya dipakai untuk belanja yang sifatnya produktif," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, satu-satunya jalan untuk keluar dari persoalan defisit itu yakni dengan meningkatkan penerimaan negara khususnya dari perpajakan. solid gold berjangka

Saat ini, tutur dia, pemerintah sedang berupaya untuk melakukan reformasi perpajakan. Hanya melalui hal inilah ia menilai penerimaan negara akan naik sehingga belanja pemerintah bisa dibiayai tanpa utang.

"Ini paling esensial agar negara bisa belanja kebutuhan mendesak dan penting tetapi enggak membahayakan fiskal kita, juga enggak meninggalkan beban untuk anak cucu kita," kata Sri Mulyani.

Ia sudah membentuk Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai.

Pembentukan tim reformasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, meningkatkan pengelolaan basis data perpajakan, dan meningkatkan integritas pegawai pajak dan kepabeanan dan cukai.

Selama ini, penerimaan perpajakan disumbang oleh dua sektor yakni pajak dan bea cukai. Oleh karena itu, reformasi perpajakan menyasar dua instansi yakni Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, setidaknya ada dua hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk menggenjot penerimaan pajak.

Pertama, dalam jangka pendek adalah mengefektifkan metode pengumpulan pajak. Kedua yaitu reformasi IT pajak untuk memastikan keberlanjutan kenaikan penerimaan pajak dalam jangka menengah dan panjang.

Ia optimis reformasi pajak akan berdampak kepada penerimaan negara. Namun dampak itu diyakini baru akan terasa pada tahun depan.

Monday, July 10, 2017

Reksadana untuk menggapai tujuan keuangan



solid gold Bagi investor pemula dan yang enggak mau pusing, reksadana menjadi pilihan investasi yang paling tepat. Sebab, reksadana merupakan wadah terbaik untuk investasi lantaran dana Anda dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional.

Seperti produk investasi lainnya, reksadana bermanfaat sebagai instrumen untuk membiakkan dana. Eko Endarto, bilang, reksadana memiliki sejumlah keunggulan dibanding produk investasi lainnya.

Perencana keuangan Finansia Consulting ini menyebutkan, salah satu kelebihan reksadana adalah memiliki kelengkapan produk dari jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Berbeda dengan produk deposito perbankan yang hanya cocok untuk investasi jangka pendek. Begitu pula dengan investasi properti yang lebih cocok buat jangka panjang.

Seperti Anda tahu, setidaknya ada empat jenis reksadana yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. "Anda bisa memilih produk reksadana yang sesuai dengan tujuan keuangan," ujar Eko.

Tentu, ada berbagai keunggulan lainnya. Selain lengkap, reksadana juga relatif lebih likuid dibandingkan dengan produk investasi lain, seperti properti maupun emas.

Tidak seperti investasi properti yang membutuhkan modal besar, dana untuk membeli reksadana sangat murah, mulai Rp 100.000. Selain itu, dana yang ada di reksadana juga aman dan dikelola secara transparan. solid gold

Toh, bukan berarti reksadana tak memiliki risiko. Sebagai produk investasi, Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management. menyatakan, risiko utama dan paling kentara adalah fluktuasi harga yang disebabkan perubahan faktor pasar.

Secara sederhana, risiko ini menyebabkan nilai aktiva bersih (NAB) per unit atau harga reksadana menjadi turun.

Sesuaikan tujuan

Karena itu, setiap investor reksadana mesti memahami terlebih dahulu risiko investasi reksadana. Enggak cuma itu, calon investor juga harus mengenali profil risiko dalam berinvestasi.

Biasanya, saat ingin membeli produk reksadana untuk pertama kali, Anda akan diminta oleh agen penjual untuk mengisi kuesioner profil risiko. Dari kuesioner tersebut, akan diketahui profil risiko Anda, apakah termasuk investor sangat konservatif, konservatif, moderat, atau agresif.

Profil risiko investor ini menjadi salah satu faktor memilih jenis produk reksadana. Pandji Harsanto, Perencana Keuangan Independen, menuturkan, setiap jenis reksadana memiliki karakteristik yang berbeda. Jangka waktu ideal untuk investasinya juga berbeda.

Reksadana pasar uang, misalnya, relatif aman dari fluktuasi harga, meski hanya mampu memberikan imbal hasil yang mungil. Biasanya, reksadana pasar uang lebih cocok untuk investasi jangka pendek.

Itu sebabnya, sebagian orang menganggap reksadana pasar uang cocok bagi investor dengan profil risiko sangat konservatif. Selanjutnya, reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor konservatif.

Reksadana pendapatan tetap untuk investor moderat. Sementara reksadana saham untuk investor dengan profil risiko agresif.

Namun, menurut Rudiyanto, praktik tersebut sebetulnya kurang tepat. Semestinya, ia mengatakan, pemilihan reksadana disesuaikan dengan tujuan investasi investor.

Sebab, pemilihan reksadana yang keliru bisa mengakibatkan tujuan keuangan tidak tercapai. Bisa jadi, profil risiko investor termasuk kategori konservatif.

Namun, tujuan keuangan investor adalah mempersiapkan rencana pensiun untuk 20 tahun ke depan. Dalam kasus ini, Rudiyanto bilang, reksadana saham ialah pilihan yang sesuai untuk mewujudkannya.

Tentu bukan tanpa alasan Rudiyanto lebih menyarankan reksadana saham. Ia bilang, dalam jangka panjang kenaikan harga saham atau reksadana saham akan lebih tinggi dibanding kenaikan harga obligasi dan pasar uang.

Dengan berinvestasi reksadana yang konservatif, investor kehilangan kesempatan untuk membuat dananya tumbuh maksimal.

Berapa, sih, rata-rata keuntungan per tahun dari tiap jenis reksadana?

Rudiyanto mengungkapkan, rata-rata reksadana pasar uang mampu memberikan imbal hasil 5%–6%. Reksadana pendapatan tetap bisa memberikan keuntungan 7%–10%.

Untuk reksadana campuran, rata-rata imbal hasil mencapai 11%–16%. Sedang reksadana saham bisa memberi keuntungan 17%–20%.

Tentu, angka keuntungan di atas bukanlah jaminan. Dalam dua tahun terakhir, rata-rata keuntungan tersebut malah tidak tercapai.

Indeks Reksadana Saham yang diracik Infovesta Utama, misalnya, tahun lalu hanya mampu memberikan return 7,69%. Padahal, sepanjang 2016, IHSG menguat hingga 15,32%.

Return tertinggi pada tahun lalu justru ditorehkan Indeks Reksadana Campuran yang mencapai 9,29%.

Menurut Rudiyanto, kondisi pasar memang fluktuatif. Ada manajer investasi (MI) yang bisa mencetak return bagus, namun ada juga yang tidak. Meski begitu, dalam jangka panjang MI harusnya bisa memberikan return minimal 17% untuk reksadana saham.

Imbal hasil yang tidak sesuai ekspektasi memang menjadi risiko bagi investor reksadana. Hal ini memang merupakan risiko yang harus diterima investor reksadana. Toh, "Tidak berinvestasi sama sekali juga berisiko," ujar Rudiyanto.

Karena adanya risiko, Anda sebaiknya tidak memaksakan untuk berinvestasi pada reksadana saham jika tujuan keuangan untuk jangka pendek. Meskipun, Anda sejatinya tergolong investor yang agresif.

Sebab, fluktuasi reksadana saham cukup tinggi. Salah-salah, saat Anda harus menarik dana untuk membiayai tujuan keuangan. harga reksadana sedang jatuh sangat dalam.

Makanya, jangka waktu juga menjadi pertimbangan dalam memilih jenis reksadana. Pandji bilang, untuk tujuan keuangan yang dananya dibutuhkan dalam waktu kurang dari satu tahun, Anda sebaiknya memakai reksadana pasar uang.

Untuk periode 1 tahun–3 tahun, gunakan reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran cocok untuk tujuan keuangan periode 3 tahun–5 tahun. Sedangkan untuk tujuan keuangan di atas lima tahun, pilih reksadana saham.

Sederhananya, Eko menjelaskan, pilih reksadana sesuai tujuan keuangan. Untuk jangka panjang, gunakan reksadana jangka panjang seperti reksadana saham.

Sebaliknya, untuk tujuan keuangan jangka pendek, pilih reksadana jangka pendek seperti reksadana pasar uang. "Profil risiko juga dipengaruhi tujuan keuangan. Jika tujuan keuangan jangka pendek, maka profil risikonya konservatif," ucap Eko.

Wednesday, July 5, 2017

Dani Ceballos Inginkan Barca, Bukan Madrid




klasemen liga inggris Gelandang Real Betis, Dani Ceballos, ingin bergabung dengan Barcelona alih-alih Real Madrid, sebagai jembatan untuk memiliki karir yang lebih baik di masa depan, menurut Mundo Deportivo.

Ceballos menunjukkan aksi impresif di Euro U-21 bersama Spanyol, di mana mereka masuk final sebelum akhirnya kalah di tangan Jerman.

Banyak klub pun kini memburu tanda tangannya, termasuk di antaranya Atletico Madrid dan juga Juventus. Namun demikian, Ceballos sepertinya sudah punya bayangkan di mana ia akan bermain musim depan. klasemen liga inggris


Ceballos konon memiliki bandrol harga senilai 15 juta euro dan amat ingin datang ke Camp Nou, usai sebelumnya dilaporkan menghapus tweetnegatif yang ia tulis soal Barca dari akun media sosialnya.

Madrid sendiri hingga kini masih belum membuat pergerakan transfer apapun di musim panas. Tim juara Spanyol dan Eropa itu justru fokus pada upaya mereka mempertahankan Alvaro Morata dan Cristiano Ronaldo, yang belakangan disebut berniat hengkang.

Monday, July 3, 2017

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Meningkat


detiknews Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/7) dibuka menguat dan langsung melaju di jalur positif.

Pada perdagangan pagi ini rupiah dibuka menguat 13 poin atau naik 0,10 persen ke kisaran Rp 13.335 per dolar AS.

Rupiah pagi ini dibuka di kisaran Rp 13.329 per dolar AS. Sedangkan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini berada di kisaran Rp 13.316-Rp 13.335 per dolar AS. detiknews

Bank Indonesia larang bitcoin mulai 2018

bitcoin indonesia - Bank Indonesia (BI) akan melarang transaksi pembayaran menggunakan bitcoin pada 2018. Larangan bitcoin ini akan dia...